Pengabdi kuil samping blok M mulai bersemayam
Kkelam angin sejuk perlahan pun datang mencekam
Berbaris rangkaian tinta dengan polesan sega
Mula sepak terjang rima melesat sampai ke dermaga
Buku adalah ayat pena adalah otak
Cuma kata yang disayat bukanlah media cetak
Satu garis, dua baris, tiga lapis, empat sadis
Lengah sedikit banyak celah kau langsung habis
Kan ku silap mata aku sapu macam kung fu
Duduk bersila buat pola mulai kocok dadu
Kontroversi bagai angkat beras jangan di gancu
Dan di pandu siapa yang merasa tangguh beradu
Rajut asa pada barisan ansor serbaguna
Cause hiphop beat dont stop intrumental bersenjata
Siapkan seluruh dari jiwa hingga raga
Angkat samurai ke udara lalu kita mengudara

Aku adalah pecandu rima
Siap siap saja sa bawa mantra
Bekal semangat yang takkan pernah hilang
Siap tegap sigap tinggi menjulang
Aku adalah pecandu rima
Siap siap saja sa bawa mantra
Lima panca indra kuat sila serang
Kalau kau tak sanggup silahkan pulang

Kukuliti seni cabik mode resureksi diri
Mengaung hempas dan tarik stimultan pas di kebiri
Orasi berbalut argumen gila campur kemiri
Pekerja simulasi kampanye militer kediri
Sertai bahasan topik ke meja satu frekuensi
Mencium tai menyengat dalam hal berinvestasi
Atas mimbar yang mendakwa sempat bernegosiasi
Menerobos markas zona keluar ke degradasi
Aktivitas terekam jejak komunitas
Lintas era lama ada komoditas
Utas alternatif lewat jalan pintas
Retas sistem saraf yang mulai beringas
Hadang dari gerbang terus lari kocar kacir
Membangkang dengan santai kujawab anjir
Ikuti aturan sesuai dengan protokol
Persetan bikin suasana diluar batas kontrol

Aku adalah pecandu rima
Siap siap saja sa bawa mantra
Bekal semangat yang takkan pernah hilang
Siap tegap sigap tinggi menjulang
Aku adalah pecandu rima
Siap siap saja sa bawa mantra
Lima panca indra kuat sila serang
Kalau kau tak sanggup silahkan pulang